Smk pelayaran wira samudera semarang merupakan smk pelayaran di jl kokrosono yang berada dekat di banjir kanal barat. Smk ini merpukan salah satu smk pelayaran yang berada di semarang, jawa tengah, indonesia. Di smk ini terdapat 2 jurusan smk yakni Teknik kapal Niaga dan Nautika Kapal Niaga, dan kedua jurusan tersebut baik dari sarana dan prasarana maupun kurikulum pembelajaran sudah lolos akreditasi oleh kementrian perhubungan pusat yang telah dilakukan akreditasi pada bulan mei 2019 lalu. Smk wira samudera semarang terus berbenah demi mengkatkan kualitas sarana dan materi kurikulum pelajaran smk pelayaran yang telah ada.
Dalam beberapa waktu lalu tepatnya pada bulan januari 2019 yang lalu terdapat berita yakni beredar para taruna/siswa smk pelayaran wira samudera semarang melakukan demo kepada yayasan sekolah untuk menuntut kejelasan nasib mereka kedepan dan para siswa kelas XII yang akan menghadapi ujian kelulusan. Pasalnya Ketakutan para siswa adalah tidak bisa mengikuti ujian untuk mendapat ijazah ANT dan ATT atau kelautan sebagai syarat bekerja di bidang pelayaran dan kelautan. Padahal syarat utama mengikuti ujian itu adalah fasilitas sekolah harus lengkap dan setiap tahun diaudit dari dinas terkait. “Kalau approval (persetujuan penyelenggaraan ujian ijazah AMT) dicabut, maka kami tidak bisa ikut ujian. Kami cuma dapat ijazah SMK. Sedang kalau ikut ujian di luar pasti biayanya mahal,” ujarnya.
Permasalahan itu dipicu ketika pada 2017 terdapat rencana pembangunan ruangan baru. Pembangunan itu ‘mengorbankan’ ruang laboratorium yang dibongkar. Namun, hingga kini belum ada pembangunan seperti yang dijanjikan. Adapun laboratorium yang dibongkar meliputi ruang mesin, ruang workshop, lab kimia, lab kelistrikan dan ruang las. Akibatnya, selama ini praktikum dialihkan ke depan teras-teras ruang kelas. “Sekarang saja dua kelas digabungkan jadi satu, sumpek itu karena ada sejumlah siswa SMK sebelah (satu yayasan) yang dipindah ke sini,” katanya. Dan ada beberapa poin llagi yang mereka sampaikan.
Untuk menanggapi berita tersebut yang beberapa artikel dimuat dalam website berita online kami akan melakukan Penjelasan berita yang ada sebagai berikut:
Yang pertama adalah kejelasan approval, dimana lisensi approval sekolah ini akan digunakan untuk mengikuti UKP atau Ujian Keahlian Pelaut. Untuk approval SMK Pelayaran Wira Samudera masih berlaku dari tahun 2017-2022 sehingga tidak ada masalah.
Yang kedua adalah kejelasan pembongkaran ruang laboratorium praktik. Fasilitas ruang laboratorium yang tersedia juga menjadi syarat ijin approval. Para siswa ini khawatir saat ruang praktik dibongkar, mereka tidak bisa memenuhi syarat untuk melakukan UKP karena ijin approval dicabut. Ruang laboratorium dibongkar karena banjir, tetapi tidak dibongkar begitu saja melainkan kita pindah.
Yang ketiga adalah pengenbalian ruang kelas yang dipakai oleh sekolah SMP YPP. Pihak sekolah mengatakan jika SMP YPP masih dalam satu yayasan sehingga saling bersauadara.
Yang keempat adalah keempat adalah menolak mengakui kepala sekolah baru dan meminta kepala sekolah lama Agus Joko Purwanto dijadikan kepala sekolah kembali. Sedangkan peraturannya, kepala sekolah yang sudah menjabat selama dua kali harus diganti.
Dan terakhir mereka menuntut sekolah menjamin mereka lulus UKP. Sekolah itu tidak bisa menjamin, melainkan memfasilitasi para taruna dan taruni untuk bisa lulus UKP.
Dan kemudaian daripada itu kemudian beberapa waktu yang lalu pada bulan juni 2019 ada beberapa siswa yang telah melakukan permintaan maaf kepada pihak sekolah dan yayasan. Mereka bertemu dengan Kepala Sekolah, Bendahara Yayasan YPP serta Ketua Komite Yayasan YPP yang membawahi SMK ini dan disaksikan lurah Bulu Lor. Mereka meminta maaf kepada pihak sekolah, karena secara tidak langsung telah membuat citra negatif pada sekolah dengan berdemo pada tanggal 10 Januari lalu. “Saya selaku perwakilan angkatan dan teman-teman meminta maaf kepada pihak sekolah karena telah melakukan demo dan memberi tanggungan kepada sekolahan, saya mencoba mencari tahu datang ke kampus ternyata pihak sekolahan membenahi dan ternyata pelaksanaan ujian serta kegiatan belajar masih bisa berlangsung, untuk hal itu kita sudah tidak risau lagi untuk keadaan sekolah,” ucap perwakilan taruna, Syarif Hidayatullah.
Demikian beberapa klarifikasi berita demo smk wira samudera pada 10 januari 2019 lalu.