Pada hari selasa 25 juni 2019 beberapa perwakilan alumni dan siswa smk wira samudera semarang mendatangi sekolah mereka untuk bertemu dengan pengurus yayasan YPPS, Komite Sekolah, Kepala Sekolah & disaksikan oleh Lurah Bulu Lor yang mengelola smk wira samudera semarang, mereka diataranya adalah Muhamad Ribut, Syarif Hidayatullah, Imam Thoriq dan dua alumni Taruni Migi Puspita serta Pawestri.
Mereka datang untuk mengklarifikasi terkait kegiatan demo siswa dan alumni smk wira samudera pada bulan januari yang lalu, mereka mengaku terprovokasi berita dan info tidak benar dan menyesatkan yang beredar dikalangan para siswa dan alumni.
Pada saat siswa demo januari lalu mereka menuntut point poin agar segera dilaksanakan oleh pihak smk wira samudera.
Dari beberapa point tuntutan demo para siswa dan alumni smk wira samudera yang lalu, Sugiarto selaku bendahara yayasan YPP menjelaskan secara gamblang kepada para perwakilan alumni yang telah berdemo di ruang smk wira samudera semarang tidak hanya sugiarto yang hadir dan menjelaskan mengenai tuntutan mereka ini dan juga disaksikan bersama dengan Lurah Bulu Lor.
Penjelasan dari beberapa poin tersebut adalah yang pertama Approval sekolah smk wira samudera sudah mendapat approval dari tahun 2017 hingga tahun 2022, untuk yang kedua sebenarnya bukan pembongkaran ruang laboratorium melainkan dikarenakan daerah yang ada ruang laboratorium tersebut sering terjadi banjir maka dari itu ruang laboratorium praktik siswa akan dibangun kembali agar bebas banjir sehingga siswa nyaman ketika melakukan praktikum tanpa was-was banjir masuk ke ruangan dan itupun sudah dirapatkan dengan kepala sekolah lama .
Untuk yang kebijakan yayasan mengganti kepala sekolah mengenai tuntutan mengembalikan kepala sekolah yang lama untuk menjadi kepala sekolah di smk wira samudera kembali, akan tetapi dalam peraturan yayasan maupun dari kementrian peraturannya adalah hanya 2 kali periode jabatan maka dari itu kepala sekolah yang lama yakni Agus Joko Purwanto tidak bisa menjabat karena sudah 2 kali periode jabatan SK sejak juni 2010.
Dan juga pihak yayasan smk wira samudera juga menjelaskan mengenai tuntutan jaminan lulus sertifikat ANT4 dan ATT4 adalah salah, yang benar adalah sekolah hanya memfasilitasi para siswa untuk melakukan ujian UKP hingga mendapat ANT4/ATT4 pertama siswa harus lulus dari smk wira samudera baru kemudian mengajukan pendaftaran UKP untuk mendapatkan sertifikasi ANT4/ATT4 kemudian sekolah memfasilitasi mengantarkan ke lembaga PUKP untuk melakukan ujian Kelautan setelah lulus semua kemudian praktik di kapal selama 1 tahun kemudian setelah selesai baru kemudian para taruna/siswa ujian pasca jika lulus mendapatkan sertifikat ANT4/ATT4, maka taruna harus belajar keras agar lulus.
Tidak hanya dijelaskan secara detail ditempat para perwakilan siswa yang demo diajak keliling sekolah oleh para pengurus yayasan YPP dan SMK Wira samudera untuk melihat secara langsung mengenai beberpa poin tuntutan mereka itu. Nyatanya apa yang dijelaskan oleh pengurus yayasan benar sesuai dilapangan misal untuk ruang laboratorium yang dibongkar itu isi dari alat praktik siswa dipindah keruangan lain untuk tetap bisa digunakan praktik oleh para siswa dan ruangan yang lama sedang dalam proses renovasi. Dan melihat beberapa lagi fasilitas yang wajib dimiliki untuk sebagai syarat ujian UKP para siswa.