Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mulai berlangsung di sekolah-sekolah swasta. Satu di antaranya di SMK Pelayaran Wira Samudra, Semarang. Tes gelombang pertama PPDB di SMK tersebut dimulai Selasa (7/5/2019).
Satu di antaranya Ahmad Zuli Alfian, asal SMP Negeri 2 Pringsurat. Ditemui di sela tes akademik, Zuli mengaku ingin menjadi pelaut “Saya merasa menjadi pelaut bisa menghasilkan banyak uang untuk saya dan keluarga,” katanya, Ia datang bersama orangtuanya yang menunggu di depan sekolah “Tesnya satu hari saja, habis ini ada tes kesehatan dan wawancara,” urainya.
Meski di meja guru pengawas, terdapat setumpuk soal dan kertas jawaban, ternyata siswa yang mendaftar di sekolah tersebut dapat dihitung jari tangan. Kepala SMK Pelayaran Wira Samudera Semarang, Indri Desiyanti tak kaget dengan pemandangan itu,Indri mengaku hal ini merupakan perjuangannya mengenalkan SMK Pelayaran Wira Samudra kepada masyarakat, agar sekolahnya dikenal orang-orang secara baik.Indri berujar sudah melakukan berbagai upaya agar menarik minat lulusan SMP tertarik melanjutkan studi di SMK tersebut.”Di antaranya penyebaran brosur dan sosialisasi ke SMP-SMP di sekitar Kota Semarang,” ungkapnya.
Tak sedikit SMP yang menjadi tempat Indri dan guru-guru serta taruna bersosialisasi. “Beruntung banyak sekolah di Semarang dan sekitarnya mengizinkan kami,” ujarnya. Tetapi menurutnya masih banyak kendala Terutama berkaitan masa lalu sekolah tersebut.
Di pemberitaan di media massa, menurut Indri, banyak menampilkan berita negatif SMK tersebut. Di antaranya terkait demo ratusan siswa SMK Pelayaran Wira Samudra awal 2019 terkait ruang laboratorium yang dibongkar adahal, menurut Indri, fasilitas di SMK tersebut layak dan mumpuni. “Pusbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI sudah mengecek lapangan pada 3 Mei 2019 dan menyatakan sekolah kami lengkap laboratoriumnya,” paparnya. “Sehingga kami bisa melaksanakan ujian keahlian pelaut,” ungkap Indri.
Karena pemberitaan tersebut, Indri menuturkan beberapa siswa mau ikut tes ke sekolah tersebut, menjadi ragu “Banyak laporan, mau tes di sini tapi orangtua ragu,” katanya. Meski begitu ia dan para guru tak putus asa. Menurut Indri, hal ini merupakan bentuk perjuangannya membangun kembali SMK tersebut agar dikenal secara baik oleh masyarakat luas “Mereka yang datang ke sini kami ajak ke ruangan-ruangan dan laboratorium. Kami pastikan mereka tahu bahwa fasilitas di sekolah kami lengkap,” ungkapnya.
Sebagai sekolah yang berada di bawah naungan Kemenhub RI, menurut Indri ada dorongan agar sekolahnya semakin maju “Anggaran sebelumnya yakni 30 persen untuk sekolah maritim dan 70 persen non maritim. Rencananya mulai tahun ini oleh Kementerian dianggarkan 50 persen berbanding 50 persen,” urainya. Lebih jauh, terkait tes PPDB SMK Pelayaran Wira Samudra, menurutnya untuk Gelombang 1 digelar sehari penuh.
Tahapannya dimulai dari seleksi administrasi, psikotes, akademik, kesehatan, tes wawancara, dan hasilnya langsung diumumkan hari itu juga ,”Tes kesehatan harus melibatkan dari PIP Semarang, karena mereka punya standar tes kesehatan yang mumpuni,” jelasnya.
Kunjungi Web PPDB SMK Wira Samudera disini.